Kamis, 07 Juli 2022

PINTU SURGA YANG JANGAN DIABAIKAN

Banyak sekali jalan menuju surga.  Namun banyak juga orang yang tidak memahami ada pintu surga yang memberikan peluang besar seseorang untuk masuk ke dalamnya.  Setelah amalan utama yaitu sholat, maka ada pintu pintu yang memiliki peluang yang sangat memungkinkan seseorang masuk ke dalamnya, bahkan jika seseorang tersebut betul-betul mengamalkannya, maka ia termasuk orang yang dirindukan oleh surga.

Berikut beberapa pintu surga yang jangan diabaikan, tetapi harus kita mulyakan.

A. ORANG TUA

Berbahagialah anak yang masih memiliki orang tua.  Karena orang tua menjadi perantara Allah kita ada di muka bumi ini, karena orang tualah kita menjadi orang yang sukses, karena orang tualah kita menjadi.  Cita-cita mulia orang tua adalah mengantarkan anak-anaknya untuk hidup sukses.  Bahkan sebagian besar orang tua memiliki prinsip anak harus lebih sukses dari orang tuanya. Maka sudah sepantasnya jika kita memulyakann orang tua kita.  

Bagaimana cara memulyakan orang tua kita?

1. Buatlah orang tua kita bahagia.  

2. Layani orang tua kita dengan pelayanan terbaik.  

3. Perlakukan orang tuamu seperti raja, maka rezekimu akan seperti rezeki para raja

4. Tidak menyangkal perkataannya walaupun itu perkataan yang menurutmu kurang pas.  berkatalah yang baik dan santun pada orang tuamu

5. Jangan melawan pada orang tua walaupun dengan berkata Ah, apalagi membentak, menyakiti perasaannya atau bahkan membuat hingga ia menangis,

6.  Kisah seorang Pemuda bernama Uais Al Qorni yang Karena bakti yang tulus dan ikhlas kepada ibundanya, membuat nama Uwais Al-Qarni terkenal di langit.

Uwais Al-Qarni merupakan seorang pemuda yang tidak terkenal, miskin, dan memiliki penyakit kulit. Sangat sedikit orang yang mengenalnya bahkan namanya pun tidak terkenal. Namun ia merupakan pemuda yang pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat dicintai oleh Allah dan terkenal di langit karena ia patuh dan menghormati ibunya yang sakit lumpuh. ia ingin bertemu dengan Rasulullah, namun ia tidak sempat bertemu Rasulullah pada saat itu Rasulullah sedang memimpin peperangan dan ia pun lekas pulang demi ibunya dan Ia hanya menitip pesan kepada Siti Aisyah ra.

Kemudian sang ibu pun meminta Uwais untuk mengantarkannya pergi haji, dengan sekuat tenaga ia menggendong ibunya yang lumpuh  untuk berziarah ke Baitullah.

Rasulullah sudah mengenal dan memuji Uwais meskipun ia belum bertemu dengan Uwais dan mengatakan kepada para Sahabatnya, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR. Ahmad).


B. SUAMI

Berbahagialah seorang wanita yang masih memiliki suami.  Karena suami pada hakikatnya akan menjadi jalan menuju surga.  Jika kita melihat kisah tentang seorang wanita yang dirindukan oleh surga.  Surga di bawah telapak kaki ibu akan berpindah pada suami, jika seorang wanita sudah menjadi seorang istri.  Kemudian wanita tersebut akan menjadi surga untuk anak-anaknya.  Oleh karena itu sudah sepatutnya jika seorang wanita atau seorang istri memulyakan suaminya.  

Bagaimana cara menulyakan suami?

1.  Taat pada suami.  Taat pada suami berarti seorang wanita harus mentaati apa yang sudah menjadi keputusan suami, meskipun didunia ia derajatnya lebih tinggi dari suaminya maka seorang istri tetap wajib taat pada suaminya, sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Quran 

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nuszusnya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisa: 34)

2.  Sabar terhadap Suami.  Sebagai manusia suami tentunya memiliki banyak keterbatasan, kekurangan dan kesalahan,  baik dalam hal mencari nafkah, dalam hal karakter, sikap, maupun dalam hal tutur kata.  Oleh karena itu wanita yang baik adalah wanita yang pandai bersabar dalam menghadapi suami, baik ketika suami memberikan nafkah yang terbatas,  ataupun menghadapi sikap suami yang mungkin kurang berkenan.   

Kunci bersabar itu adalah dengan mampu mengendalikan emosi, mengedepankan akal, dan akhlak.  Jika ada hal yang mengganjal di hati sebagiknya dibicarakan baik baik, karena sesuatu yang diawali dengan cara yang baik akan menghasilkan kebaikan pula.  

Istri yang tidak sabar terhadap suami terlihat dari ia selalu marah terhadap suaminya, atau selalu menyalahkan suaminya.   Sikap sabar pun harus dimiliki oleh suami.  karena kalau rumah tangga di di dasari dengan sikap sabar maka lambat laun akan terbentuk kesenjangan. Perlu diketahui bahwa marah akan melumpuhkkan sel sel cerdas seseorang.  Orang yang selalu di marahi, kecerdasaannya akan menurun.  Jika kecerdasan seseorang menurun maka orang akan lebih banyak menggunakan hawa nafsunya untuk menyelesaikan masalahnya.  

Berikut Hadis Rasulullah SAW:

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan taat kepada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, ‘masuklah ke surga melalui pintu mana pun yang engkau suka’.” (HR. Ahmad, shahih).

3.  Pandai menjaga perasaan suami.  Saling menjaga perasaan dalam rumah tanggal adalah kunci suksesnya rumah tangga.  Banyak pasangan yang akhirnya harus berpisah karena tidak mampu menjaga perasaan satu dengan lainnya.  Misalnya seorang suami yang dengan  senang berbunga-bunga karena memdapatkan rezeki lebih kemudian membelikan pakaian untuk istrinya agar istrinya bahagia, namun setelah diberikan pakaian tersebut pada istrinya, istrinya malah mengkritinya bahkan menyalahkannya karena pakaian yang dibelikan suaminya warnanya kurang sesuai, atau bentuk nya yang kurang pas.  Sikap istri yang seperti ini adalah sikap yang salah karena ia tidak bisa menjaga perasaan suami.  Sikap yang seharusnya adalah menunjukkan rasa senang dengan pemberian suami,  meskipun pemberian itu kurang pas.  Sikap senang berarti menunjukkan rasa bersyukur pada Allah SWT, dan akan memberikan rasa senang pada suami.

Rahasia menjaga perasaan itu sederhana.  Jangan melihat hasil, tapi lihatlah bagaimana prosesnya. Artinya jangan mengedepankan apa yang diberikan suami, tapi lihatlah bagaiman perjuangan suami memperoleh apa yang ia persembahkan pada istrinya. 

4. Berprasangka baik pada Suami

Berprasangka baik merupakan akhlah yang terpuji, oleh karena itu berusahalah agar kita selau berprasangka baik terhadap siapapun, apalagi terhadap suami.  Namun ada sebagian orang selalu berprasangka buruk.  Orang yang selalu berprasangka buruk, hal hal baik pun akan terlihat buruk dan ia akan selalu mencari kekurangannya.  Orang yang selalu berprasangka buruk biasanya akan menceritakan keburukan orang lain demi untuk mengangkat jati dirinya.  

Oleh karena itu salah satu ciri untuk wanita yang dirindukan surga adalah selalu berprasangka baik terhadap suami, sebagaimana Hadis Rasulullah SAW:

“Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka (buruk), sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Tips untuk tidak berprasangka  buruk adalah kurangi berkumpul dengan orang orang yang senang bergunjing atau menceritakan kejelekan orang lain. oleh karena itu istri yang baik adalah yang mampu membatasi diri dalam pergaulan agar terhindar dari perbincangan yang sia-sia terutama yang besifat ghibah atau menceritakan keburukan orang lain. 

5. Pandai menjaga Aib Suami dan Keluarganya

Hati-hati dalam bercerita pada orang lain.  Tidak semua hal boleh diceritakan pada orang lain, terutama yang menyangkut aib suami atau keluarganya, karena suami istri itu seperti pakaian yang harus saling menutupi satu sama lain. Oleh karena itu ceritakanlah yang baik baik saja, yang sederhana saja. Tidak menceritakan keburukan, juga tidak menceritakan kelebihan, seperti kekayaan, pangkat, jabatan, yang jika diceritakan pada orang lain belum tentu orang lain suka dengan cerita itu.  Cerita yang disukai oleh orang banyak adalah kesederhanaan.    

6. Mulyakan Suami.  Istri yang baik adalah istri yang memulyakan suaminya.  Memulyakan suami itu adalah dengan menjadi pelayan yang baik terhadap suaminya.  karena pada hakikatnya setiap kita adalah pelayan.  seorang suami melayani kebutuhan nafkah, keselamatan, kesehatan, istri dan akan anaknya.  Seorang istri melayani kebutuhan makan minum, kebersihan, kenyamanan suami dan anak anaknya.  Begitu pula anak melayani apa yang diperitahkan orang tuanya.  

Oleh karena itu jadilah pelayan yang baik untuk suami.  meskipun seorang istri di kantor tempat ia bekerja memiliki jabatan sebagai pimpinan,  janganlah menjadi kan suami dirumah seperti bawahannya.  bagaiamapun juga di rumah suamilah yang menjadi pemimpin yang harus ditaati dan dilayani dengan pelayanan terbaik.

Kisah wanita yang dirindukan surga karena suami adalah Ummu Mutiah yang sangat menjaga kehormatan dirinya dan begitu peduli, taat, patuh, berbakti, dan selalu mengharap ridha dari suaminya


C. GURU


Tidak ada komentar:

RAPOR KURIKULUM MERDEKA

RAPOR KURIKULUM MERDEKA BERBASIS EXCEL Rapor Kurikulum Merdeka Berbasis Excel dibuat menggunakan MS Excel yang didesain dengan mudah, ringka...